Monday, July 18, 2011

Kapan nyusul? Bokkkk!

Satu pertanyaan dalam batin saya (terinspirasi dari banyaknya pertanyaan, "KAPAN NYUSUL" dalam beberapa tahun belakangan),

How.. if i choose the wrong person?

.... ngeri, bok. Apalagi, dalam kepercayaan saya, menikah itu sakral abis. Dilakukan hanya sekali seumur hidup, dalam arti, tidak ada tuh istilah perceraian. So how if i take the wrong path? Marrying the wrong person. Will my life become the hell on earth? Or will I become the unhappiest person in this whole universe? Is there any chance for me to be happy again? How about my "right" one? Where is he? What is he doing now? Is he married? Happy? or as miserable as I am?

No offense, tapi bingung aja sama orang yang suka kasih saran: "Udah jangan terlalu milih-milih.. nanti jodohnya diambil orang.", atau, "Kriteria rendahin dikit.. jangan tinggi-tinggi.."

And I was like, What the buck?!

Jangan pilih-pilih gimana maksud lo? It's a matter of lifetime choice, loh. Saya beli sepatu aja kadang ditinggal pulang dulu, dirasa-rasa. Kalo kepikiran dan bangun dalam keadaan ngebet baru saya balik lagi dan beli itu sepatu!

Ada juga lho yang bilang, saya ini sebenarnya KESEPIAN.

Woooooo.

Saya gak mau bilang: EH KAGA YA! karena saya - dan setiap cewek dewasa keren tapi single lainnya, pastinya pengen juga punya seseorang yang bisa membuat hidup saya layaknya taman hiburan.. kadang naik rollercoaster.. kadang romandut kaya naik carousel.. kadang bumpy kayak main bombomcar..

Tapi yang jelas, saya nggak mau kaya beli kucing dalam karung. Asal pilih cuma karena perasaan awal semata, lalu memasang borgol tanpa lubang kunci yang tidak terlihat dengan orang yang.. let's say baru saya kenal sekian bulan.

Saya mungkin kesepian. Tapi saya tidak bodoh. Tidak segitu bodohnya untuk mengorbankan seluruh hidup saya untuk bersama orang yang salah, atau Mr. Right (now). Saya memilih mengorbankan waktu saya sekarang (dan gak kawin muda) untuk berjalan dengan langkah ringan tanpa beban sampai Bapa mempertemukan saya dengan Mr. Oen :D *maaf, feminisnya keluar*

Saya mungkin kesepian. Tapi saya berhak bahagia. Sekarang. Nanti. Sampai 20 tahun lagi. Sampai 50 tahun lagi. Sampai Bapa memanggil saya pulang.

Yakannnn?

No comments:

Post a Comment

only accept either nice comments, or silly ones ;-)